MANILA, Filipina — Pengadilan Banding (CA) telah menguatkan keputusan Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) untuk menempatkan Bank Tabungan dan Hipotek Banco Filipina yang ditutup di bawah kurator likuidator negara.
Dalam sebuah pernyataan, Philippine Deposit Insurance Corp. (PDIC) yang dikelola negara mengatakan bahwa pengadilan banding telah menolak mosi peninjauan kembali yang diajukan oleh Metropolis Development Corp. (MDC), salah satu pemegang saham utama bank yang ditutup.
CA memutuskan bahwa itu tidak akan lagi membalikkan keputusan pengadilan untuk menegakkan tindakan Dewan Moneter BSP (MB) untuk menempatkan Banco Filipina yang ditutup di bawah likuidasi oleh kurator menurut undang-undang.
CA mengatakan bahwa MDC gagal menghadirkan isu-isu baru yang dapat membujuknya untuk mengubah resolusinya. Resolusi tersebut mengacu pada perintah pengadilan yang menegakkan Resolusi MB 1635 yang dikeluarkan pada tahun 2011 yang menempatkan Banco Filipina di bawah likuidasi PDIC.
Pada tahun 2020 CA menolak petisi yang diajukan oleh MDC dengan alasan bahwa Banco Filipina seharusnya berakhir pada tahun 2014, tiga tahun setelah ditempatkan di bawah kurator. CA menjadikan masalah ini sebagai masalah dan menggunakannya untuk menolak petisi MDC untuk certiorari.
“MDC telah mengklaim dalam mosinya yang ditolak bahwa itu dapat terus ada hingga tiga tahun setelah pembubarannya untuk mengakhiri urusannya dan bahwa resolusi MB yang menempatkan bank di bawah likuidasi hanya dalam waktu tujuh bulan sejak penutupannya mengurangi hak mereka sebagai pemegang saham atas aset bank,” kata PDIC.
“Namun, CA tidak mempercayai argumen MDC dan, sebaliknya, mendukung kepatutan penerbitan resolusi MB,” tambah PDIC.
PDIC dan Banco Filipina memiliki sejarah panjang perselisihan keuangan tentang bagaimana cara melikuidasi aset bank yang ditutup setelah penutupannya lebih dari 10 tahun yang lalu.
Pada tahun 2019, PDIC mengajukan kasus pidana terhadap mantan pejabat Banco Filipina ke Departemen Kehakiman (DOJ) karena melakukan bisnis dengan cara yang tidak aman atau tidak sehat.
Menurut perusahaan milik negara, keputusan yang dibuat oleh mantan eksekutif Banco Filipina menyebabkan kerugian bank sebesar P789,46 juta.
Pada tahun 2016 likuidator pemerintah juga mengajukan tuntutan pidana terhadap mantan perwira Banco Filipina untuk estafa sindikasi sebesar P669,6 juta.
Estafa sindikasi itu diduga dilakukan sebelum penutupan, tetapi orang-orang yang terlibat gagal mengembalikan jumlah tersebut setelah keputusan MB untuk menutup Banco Filipina.
Posted By : pengeluaran hongkong